Rojo adalah orang yang punya ambisi yang begitu
besar untuk bisa kaya, segala sesuatu ia lakukan untuk bisa kaya. Ia menganggap
gebetan yang pernah menolaknya dulu akan menyesal di kemudian hari kelak.
Karena ia punya bakat jadi jutawan dan semua yang dia inginkan bisa terbeli.
Namun takdir berkata lain, segala perjuangan untuk
bisa jadi kaya tidak berhasil, Rojo merasa putus asa akan perjuangannya selama
ini yang tak membuahkan hasil. Dia jadi malu
bercampur minder sama mau berjumpa dengan teman-temannya. Di tengah
kesedihannya, ia menerima sebuah pesan pendek dari ponselnya. Itu dari teman
lamanya, tak ada angin dan hujan temannya ngebet minta bertemu.
Siapa sih yang tak tergiur saat tahu sahabat karib
menelepon sambil menawarkan bisnis yang menggiur. Rojo merasa dirinya seperti
haus dan segera minta bertemu dengan sohib lamanya itu. Kapan lagi bisa merebut
pujaan hatinya yang selama ini berpaling jauh dari dirinya. Liat ini adalah
kesempatan emas untuk membuktikan diri ujar Rojo dalam hatinya.
Janji pertemuan pun di jadwal pada pukul 08:00
WIB, Rojo datang lebih cepat dari yang
dijadwalkan, apalagi tempat mereka bertemu berada di Ballroom hotel
mewah. Ia melihat temannya sangat cepat sukses dalam karier. Padahal dulunya
tukang minta utang yang paling malas bayar. Dan bila ditagih langsung
menghilang ibarat Ninja Hatori.
Bace datang dengan gayanya, sepatu pantofel, setelan
jas mewah dan parfum yang menyengat bulu hidung.
Wah... kamu sekarang sudah sukses ya!!
Sapa dulu, bace gitu, katanya dengan begitu semangat yang membara-bara.
Kok kamu bisa kaya dalam sekejap? Main pesugihan ya?
Bukan bro, gue mau mengenalkan sebuah bisnis yang sangat menjanjikan kepada kamu.Bisnis apa itu?
Dengar dulu penjelasan gue, jadi dengan kamu bayar sekian kamu akan jadi member. Maksudnya, kamu bekerja dengan saya dan bila kamu ingin berkembang yakni dengan mencari 2 orang member. Setelah itu kamu bisa hidup sambil ongkang-ongkangin kaki sepuasnya.
Oh begitu!!! Baiklah gue gabung, jadi bayar per-paketnya berapa,
Jadi.. setiap paket kurang lebih 900 ribu. (dengan begonya dia memberikan uang hasil menggadai segala barang yang ia punya)
Singkat cerita karena tergiur iming-iming yang
ditawarkan oleh temannya, Rojo pun menggadai motor untuk dia pergi ke kampus.
Semua barang rela ia juga dengan harapan bisa mendapatkan duit.
Berapa bulan pun berlalu, ternyata kerjaan yang
ditawarkan oleh temannya tak membuahkan hasil. Hasil pun tak didapat rugi pun
malah berlipat-lipat. Mencari member itu susah dan kesuksesan singkat
itu ngga ada kecuali kamu jadi peternak tuyul atau main pesugihan.
Bace temannya yang menawarkan bisnis ngibul itu pun menghilang dan duitnya
habis semua. Di saat itulah Rojo sadar, ia ingat sebuah perkataan temannya yang
lain yakni si Kece. Pekerjaan dan penampilan yang pas-pasan dahulu kini
membuahkan hasil. Temannya si kece memulai bisnis serabutan halal, jauh dari
gengsi-an.
Tak ada berpenampilan jasa mewah, sepatu pantofel
hingga gaya rambut klimis, ujung-ujungnya hanya menipu para pelanggan. Bisnis
si kece yang paling berkembang ada fotokopi. Remeh-temeh terutama buat
mahasiswa yang kaya akan gengsi, namun kini si Kece punya begitu banyak cabang.
Semua berawal dari kerja keras, bukan rayuan duit.
Dari kisah di atas disimpulkan bahwa duit dan
kemewahan sesuatu yang sangat menggiur terutama bagi mahasiswa. Selain lebih
gampang dibodohi dan salah arah, mahasiswa yang ingin hidup dengan gaya hedon
dan dapat duit dengan cara singkat. Para penipu dan pemberi iming-iming besar
pun bermain dicelah tersebut, ia memberikan image kelas hedon kepada
korban untuk bergabung. Mereka menjual kisah-kisah magis melalui mulut manis.
Tak perlu kerja keras, cukup bayar uang sebesar ini
atau itu kamu langsung kaya raya. Sulit dipikir dengan akal sehat bukan, kamu
bukan anak semata wayang Bill Gate atau pewaris tahta kerajaan Arab mengharap
bisa kaya. Mustahil bukan...
Apa
yang harus dilakukan?
Mengingat masa muda penuh dengan gejolak dan
perkembangan zaman trend yang begitu cepat. Ada baiknya perbanyak sadar diri
dan kemampuan. Toh.. orang lain ngga hanya melihat kamu dari kemampuan dompet
semata tetapi kemampuan intelektual, kreativitas dan kesatuan dalam tim yang
utama. Malahan dengan menonjolkan sisi tersebut kamu malah dianggap pribadi
yang cakap.
Keinginan yang besar harus dibarengi dengan kerja keras yang optimal pula. Memang kerja keras tak pernah mengkhianati hasil ditambah dengan konsisten akan turut serta keberhasilan kelak.
Bila di masa kuliah ingin mengembangkan bisnis dan
kreativitas, silakan. Semua sah-sah saja mengingat setelah tamat begitu banyak
tantang yang haru dihadapi ke depan. Namun jadi duit sebagai obsesi yang utama.
Saya ingin sebuah kata-kata brilian yang
disampaikan oleh mendiang Steve Jobs:
Bila anda berbisnis bertujuan mencari profit, saat berkembang anda akan mengurangi kualitas tetapi bila anda berbisnis untuk bertujuan mempertahankan kualitas, profit akan menyusul.
Well...
sekian pencerahan yang saya berikan, bila ada pengalaman kamu yang pernah
mengalami kejadian seperti di atas. Silakan share di kolom komentar. Bye-bye!!!
0 komentar:
Post a Comment