Pengangguran jadi
momok yang menakutkan, tak usah jauh-jauh karena banyak kerabat kita yang masih
menganggur karena belum memiliki pekerjaan tetap. Padahal mereka umumnya
berpendidikan tinggi, semua berbanding terbaik dengan jumlah melek pendidikan
makin meningkat dan tetap saja angka pengangguran tetap saja tidak turun.
Malah
pendidikan tidak menjamin untuk tidak menganggur. Jumlahnya yang makin
meningkat dari tahun ke tahun seakan jadi masalah bagi pemerintah. Ibarat bom
waktu yang bisa kapan saja meledak andai pemerintah tidak mampu menangani dan
para pengangguran mencari solusi atas masalahnya.
Di Indonesia sendiri
ada sekitar 5,5% pengangguran di kuartal awal tahun 2017. Walaupun mengalami
penurunan, tetap jumlah itu cukup besar pada beberapa daerah yang ada di
Indonesia. Misalnya saja di Sumatera terselip Provinsi paling ujung di Sumatera
yaitu Aceh yang punya angka pengangguran mencapai 7,4 %.
Daerah dengan jumlah pengangguran terbanyak |
Itulah mengapa
saat di pagi hari banyak Kaum Adam yang duduk di kedai sampai ongkang-ongkang
kaki hingga siang. Bisa jadi karena mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan yang
layak. Sembari melupakan rasa pusing tak ada kerjaan, salah satunya ngopi
sejenak.
Penyebab tinggi
angka pengangguran ialah terbatasnya lahan pekerjaan dan perusahaan asing yang
menanamkan modal di Aceh. Itu tidak boleh menjadi alasan karena banyak lahan
pekerjaan lain yang ada atau malah tidak digubris.
Terlalu naif bila menyalahkan keadaan saat ini dengan hanya
berpangku tangan tanpa berusaha sendiri. Pemerintah hanya memberikan inisiatif
atau wadah dan kita sendiri yang mengembangkannya.
Saya pribadi bertanya-tanya, banyaknya pengangguran apa karena pemerintah kurang memberikan lahan pekerjaan atau orang tua kalian tidak punya relasi yang kuat?
Bila kita
menyalahkan hal tersebut tidak ada habisnya, karena rezeki bisa datang dari
mana saja asalkan jeli melihat peluang yang ada di sekitar. Ada beberapa hal
yang membuat anda punya predikat pengangguran dalam waktu lama dan sebaiknya segera
berubah. Apa sajakah itu, berikut ulasannya:
Faktor gengsi, gengsi jadi alasan mengapa banyak anak muda harus menganggur lama.
Pasti di dalam pikiran anak muda yang terbesit ialah: sudah kuliah capek-capek,
kok di dunia kerja malah dapat pekerjaan yang layak.
Sudah pasti
sebuah kerugian, makanya banyak dari mereka yang melamar ke perusahaan ternama
sebagai bukti mereka handal dan lulusan kampus ternama. Namun apa boleh buat,
banyak yang ditolak karena bekerja dibutuhkan pengalaman dan skill bukan
asal kampus dan IPK yang tinggi.
Jalan pikiran umumnya
freshgraduate yaitu: Tamat
kuliah tepat waktu > Dapat pekerjaan layak > Punya semua yang diinginkan
> Mereka hidup bahagia selamanya. Hidup tidak semudah dan bercanda
itu bro..!
Out of the box, Cara
berpikir out of the box diperlukan saat kondisi sulit khususnya tidak
ada pekerjaan. Masih luasnya hasil di darat yang di laut belum diolah jadi
prospek tersendiri, berapa banyak yang seakan mengabaikannya, apalagi stigma sempit
bekerja harus di kantoran, mengenakan seragam rapi dan harus bekerja 8 jam
setiap harinya.
Bila itu yang
dipikirkan, siap-siap saja anda harus menganggur lebih lama karena lowongan
pekerjaan yang dibuka sedikit sedangkan pelamarnya sedikit. Jelas anda harus
melewati proses tes yang sangat panjang dan lama, ditambah lagi banyak yang
main curang untuk bisa lolos.
Dengan mengolah
atau memanfaatkan peluang yang ada di sekitar dengan berpikir out of the box
dijamin anda bisa mengakhir masa menganggur yang menjemukan.
Kurangi waktu
santai, santai boleh saja asalkan setelah
pekerjaan selesai atau mengambil waktu rehat sejenak untuk mengumpulkan tenaga
bukan karena terlalu lama menganggur. Apalagi
rasa santai menimbulkan malas termasuk malas bekerja dan mencari pekerjaan.
Akibatnya
menganggur lama membuat anda tidak produktif dan menghilangkan waktu perlahan
demi perlahan. Ada baiknya pada masa menganggur dimanfaatkan dengan menambah kemampuan
yang anda tidak punya. Saat ada lamaran atau peluang kerja menjanjikan, anda
sudah mempersiapkan diri secara matang.
Terlalu lama
menunggu, Ada banyak alasan yang membuat
pengangguran makin banyak. Selain setiap tahunnya banyak lulusan yang tamat makin
menambah jumlah pengangguran terdidik yang terjun ke dunia kerja. Banyak dari
mereka yang begitu hijau di dunia kerja dan menganggap dunia kerja sama dengan
dunia sekolah atau bahkan kuliah.
Nyatanya itu
sangatlah berbeda jauh. Makanya jangan heran mereka yang idealis sering kali
mendapatkan pekerjaan yang lebih lama dibandingkan dengan mereka yang mencari
pekerjaan apa saja. Asalkan halal dan benar serta sebagai batu loncatan untuk
masa depan.
Berpikir luas, banyak peluang rezeki yang datang dari luar tidak harus berharap
pada pemerintah atau swasta sebagai lahan pekerjaan. Berpikir luas bahwa rezeki
bisa datang dari mana saja, apalagi negeri kita punya hasil alam yang sangat
berlimpah baik di laut dan di darat. Itu belum lagi perkembangan teknologi yang
sangat pesat.
Peluang rezeki
menurut saya pribadi bisa dari hasil alam yang belum maksimal atau belum pernah
diolah secara berkelanjutan, menjual barang atau jasa di keramaian, dan yang
terakhir menjajaki peluang kerja di dunia internet. Di jamin angka pengangguran
akan turun, apalagi jeli melihat peluang yang ada di sekitar.
Baca juga: Nganggur, Ayo Jeli Melihat Peluang
Nah... selain
itu ada beberapa kesalahan yang sering kali di dunia kerja dan memperparah
banyaknya pengangguran. Ada beberapa mitos yang berkembang dan masih dipercaya,
apa sajakah itu, berikut ulasannya:
Bekerja harus
sesuai jurusan, siap-siap saja
anda harus menganggur relatif lama karena bekerja harus sesuai dengan jurusan. Semua
itu dikarenakan tidak semua kualifikasi dan formatur kerja punya jumlah yang
sama dan dibuka setiap waktu.
Kadang ada
jurusan yang punya banyak peminat di dunia kerja, tapi saingannya juga tak kalah
banyak. Ibarat pepatah, banyak ikan di laut, tapi nelayannya tak kalah banyak. Siap-siaplah
bertarung dengan alat tangkap yang terbaik.
Yang benar
ialah anda sendiri yang menentukan setiap pilihan kerja, bisa sesuai bidang
andai geluti sebelumnya dan bisa juga sesuai minta dan bakat yang dimiliki. Tidaklah
salah harus berbeda dari disiplin ilmu asalkan kalian merasa nyaman bekerja di
sana.
Jurusan seni
susah dapat kerja, anggapan ini
harus dihilangkan karena bidang seni sering dianggap sebelah mata dan stigma
tersebut masih begitu melekat. Malahan jebolan seni setelah lulus sukses besar
di bidangnya, misalnya jadi seniman ternama dan setiap karyanya dihargai sangat
mahal.
Sedangkan yang
kuliah di jurusan terkemuka, lulusan dengan IPK mengagumkan saat di dunia kerja
hanya jadi karyawan biasa. Nyatanya mau kuliah di mana saja dan berbagai latar
belakang anda, asalkan mau berusaha keras maka kesuksesan akan mengikuti.
Bagaimana
banyak CEO perusahaan ternama yang rela tidak menyelesaikan studinya di kampus
atau tidak sempat mengenyam pendidikan hingga tuntas. Akan tetapi mereka
membuktikan dengan kapabilitas yang dimiliki untuk sukses di bidangnya.
Pendidikan itu
perlu ibarat jembatan anda dalam menuju kesuksesan, tapi pendidikan tidak
menjamin sepenuhnya anda jadi apa di masa depan. Asalkan kreatif dan melihat
peluang dengan jeli maka pekerjaan yang anda ingin bisa tercapai.
S2 Menjamin karier
lancar, mitos ini sering ada di benak
sebahagian orang terutama untuk menunjang agar karier anda nantinya. Mengingat
banyaknya saingan di level sarjana, kuliah lagi hingga level Magister sering
dianggap cara jitu untuk karier yang bagus. Nyatanya itu hanya mitos, apalagi
pendidikan tinggi saat ini tidak sesulit di masa lalu.
Asalkan punya
duit yang cukup dan waktu luang, menyambung pendidikan di level selanjutnya
bukan hal masalah. Fenomena ini bisa terlihat jelas terutama freshgraduate yang
bingung setelah tamat kuliah dan tidak mendapatkan pekerjaan layak.
Ada juga
sebagai pelarian dan menganggap saingan
berkurang andai berada di jenjang lebih tinggi. Alhasil setelah studi S2
selesai dan melamar kerja, persaingan juga tidak kalah banyak. Saat diterima
bekerja, upah yang diterima nyatanya sama dengan level sarjana. Menyakitkan
bukan!
Sedikitnya
pengalaman bekerja atau tidak adanya jam bekerja jadi alasan gaji yang diterima
level S2 setara dengan level S1. Buru-buru mengambil S2 tanpa pengalaman kerja sudah
pasti tidak menjamin di dunia kerja.
Malahan tidak
salah mengambil studi lanjutan setelah kita membuktikan pengalaman kerja yang
panjang. Di jamin anda akan mendapatkan pengalaman dan karier pendidikan yang
sama baiknya.
Namun yang
paling sering dipakai dalam dunia kerja adalah pengalaman, percuma IPK tinggi, cumlaude
tapi saat disuruh bekerja malah tidak becus. Jadi anggapan berkarier dengan
mengambil S2 tidak menjamin karier lancar, kecuali konsentrasi pendidikan
lanjutan salah satunya seperti S2 untuk menunjang di bidang akademik dan
profesi sangat membantu.
Pekerjaan orang
selalu terlihat menarik, ibarat pepatah
rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Pasti kita sering merasa bosan
atau tidak puas dengan pekerjaan yang digeluti saat ini. Mulai dari waktu kerja
yang relatif panjang, pekerjaan yang berat dan menonton hingga permasalahan
gaji.
Andai itu jadi
alasan anda untuk beralih, pasti banyak yang harus bergonta-ganti pekerjaan. Memang
setiap orang punya preferensi dasar dalam bekerja. Ada yang bekerja sesuai passion
walaupun harus menerima upah yang kecil namun ia nyaman dengan pekerjaannya.
Ada juga yang
bekerja tidak sesuai dengan passion namun punya bayaran yang besar
hingga ada yang harus bekerja untuk mencukupi hidupnya walaupun tidak sesuai
dengan passion dan bergaji besar, konsekuensi harus diambil.
Menunggu hingga
karier terbaik datang, banyak
pengangguran berilmu menganggur karena terlalu pemilih termasuk memilih karier
terbaiknya datang. Waktu berjalan terus, hari demi hari hingga status anda bukan
freshgraduate lagi. Selain itu kemampuan dan keilmuan semakin berkurang
karena penambahan tahun.
Ada baiknya
tidak menunda berkarier setelah tamat kuliah atau bahkan sudah mempersiapkan
ancang-ancang sebelum tamat. Dengan begitu tidak banyak waktu anda yang
terbuang sia-sia, karena karier impian akan datang dengan banyaknya mencoba dan
dirasa anda sudah cukup berpengalaman. Saat itulah karier impian bisa
didapatkan.
Apa yang sedang
dijalani saat ini ibarat batu loncatan untuk jenjang karier selanjut. Andai
anda terlalu menunggu dan menganggur, sudah pasti karier impian anda semakin
lama datang. Saat ini silakan mencoba apa saja sebagai pengalaman berharga di
masa depan.
Hobi tidak
mampu menghasilkan apa-apa, anggapan ini
harus segera disingkirkan karena terkesan menganggap remeh hobi. Begitu banyak
orang saat ini yang bekerja sesuai hobinya. Misalnya yang suka traveling
bisa menjadi turis guide, suka fotografi mampu menjadi fotografi handal hingga
yang suka blogging dari iseng-iseng mampu menghasilkan jutaan setiap
bulannya.
Syaratnya ialah
jangan berhenti mencoba tanpa melupakan konsekuensi anda saat mengenyam
pendidikan. Ibarat dilatih secara terus-menerus hasilnya terlihat jelas bahwa
hobi yang anda lakukan menghasilkan dan anda dianggap profesional di bidangnya.
Itu ditunjukkan dengan setiap karya dan skill yang dimiliki.
Pilih pekerjaan
yang “aman”, sudah pasti
banyak yang antre untuk mendaftar sebagai PNS dengan alasan sangat menjanjikan dan
aman. Mau tidak masuk kerja dan target tidak tercapai, sudah pasti setiap bulan
gaji masuk ke rekening tanpa pemotongan.
Sebenarnya
tidak ada pekerjaan yang benar-benar aman, semua tergantung kita dalam bekerja.
PNS yang dianggap sangat aman bisa saja berakhir pemecatan andai telah
melakukan pelanggaran berat.
Sedangkan
bekerja di swasta yang rentan pemecatan malah jauh jadi pemecatan atau lainnya
karena kinerja menawan yang anda lakukan. Asalkan melakukan hal yang terbaik,
semua pekerjaan cukup aman dan menjamin kehidupan anda di masa depan.
Gaji besar
indikator kebahagiaan, salah kaprah
selanjutnya ialah masalah besaran gaji untuk indikator kebahagiaan dalam
bekerja. Begitu banyak pekerja yang harus keluar dari perusahaan ternama dan
berbonafid walaupun digaji selangit.
Alasan
kebahagiaan tidak selalu tentang gaji, bisa jadi kenyamanan dan tanpa tekanan
jadi alasan orang rela digaji lebih rendah. So... asalkan apa yang dikerjakan
memuaskan, masalah gaji bukan permasalahan berarti.
Itu sejumlah
mitos yang sering ada di dunia kerja dan karena itu bagi anda yang masih belum
memiliki pekerjaan tetap. Ada beberapa soft skill yang dapat
dikembangkan sehingga memudahkan tawaran kerja yang anda inginkan. Apa sajakah
itu, berikut soft skill tersebut:
Mengasah
kreativitas, kemampuan ini
sering dikesampingkan mengingat tidak terlalu berpengaruh. Nyatanya segala
kreativitas sudah ada dan baru mampu dikembangkan serta dipelajari.
Misalnya
kemampuan menggambar, melukis, dan menyanyi. Cara ini mampu mengalihkan stres
yang dirasakan khususnya beban pekerjaan yang menumpuk dan cara ampuh mengelola
stres.
Mengecek ulang, ketelitian jadi modal berharga yang dibutuhkan khususnya dalam
fokus. Sering kali kecerobohan kecil dapat merusak segala pekerjaan besar yang
dikerjakan sekian lama.
Oleh karena
itu, anda harus melatih kemampuan mengecek ulang dan meningkat ketelitian hal
kecil. Walaupun sederhana dan gampang, kemampuan ini harus diasah secara
berkelanjutan.
Memecahkan
masalah, kemampuan ini sangat dibutuhkan di
mana saja. Karyawan dituntut harus mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
tempat dia bekerja. Cara pandang yang baik dalam menangani masalah dan solusi
jitu sangat diharapkan dalam waktu cepat.
Cara memecahkan
masalah mampu lahir dari banyaknya organisasi dan komunitas yang kalian ikut,
baik di lingkungan kampus ataupun di luar. Pengalaman tersebut jadi modal
berharga saat anda mendapatkan masalah yang serupa di dunia kerja.
Manajemen waktu, waktu ialah emas dan semua waktu yang telah berlalu tidak akan
pernah kembali lagi. Dibutuhkan kemampuan mengatur waktu yang baik dari anda. Salah
satunya dengan membuat daftar skala prioritas yang akan dikerjakan untuk
menghemat waktu.
Cara ini
diyakini sangat jitu dalam mengefisienkan waktu, sehingga tahu mana harus
dikerjakan dalam yang jangka panjang dan jangka pendek. Kemampuan ini harus dibiasakan,
karena kebiasaan menunda dan ngaret dapat membuat anda tidak diandalkan
di dunia kerja.
Rasa ingin
tahu, kemampuan saja tidak cukup untuk
membuat anda bisa menonjol di tempat kerja. Dibutuhkan rasa ingin tahu yang
besar, dengan begitu anda merasa tidak pernah puas akan yang dicapai.
Salah satu
caranya ialah memperbanyak pengetahuan membaca dan berlatih sedini mungkin.
Andai tidak mengerti dapat menanyakan mereka yang tahu, sehingga anda punya
kelebihan wawasan lebih dibandingkan orang lain.
Itulah sejumlah
skill yang perlu dilatih dan menghindari anda dari menganggur lebih
lama. Apalagi buat Kaum Adam, semakin lama menganggur maka semakin lama anda
bisa mempersunting gadis idaman.
Well... dan bila ada pengalaman berharga anda saat masa menganggur atau
sekarang sedang menganggur. Dapat diceritakan di kolom komentar dan akan
diberikan solusi terbaik. Semoga memberi inspirasi
Kalo perspektif saya, karena kebanyakan orang tidak berusaha menaikkan kualitas dirinya, banyak orang yang maunya kerja enak tapi gaji lumayan (bukan banyak tapi lumayan), mereka banyak yang mempertanyakan dulu gaji berapa, padahal namanya kerja ga ada yang langsung enak. Kalaupum ada, itu berarti sebelumnya orang itu udah mencari banyak pengalaman buat persiapan masuk ke dunia kerja, dan biasanya dia pandai melihat atau memanfaatkan setiap peluang dan kesempatan yang ada.
ReplyDeleteKaalau menurut saya kerjakan saja apa yang sedang dihadapi dan terus fokus dalam satu hal tersebut.
ReplyDeleteSaran yang tokcer gan, fokus dan konsisten maka hasilnya menyusul kelak.
DeleteMakanya itu gan saya lagi kuliah ini gk mau fokus ke satu skill aja saya juga nyoba belajar skill yg lain karena saat lulus nanti pasti saingannya berat banget
ReplyDeleteAyo kembangkan gan, bisa jadi skill yang agan dalamin saat ini tergolong langka dan dibutuhkan di dunia kerja. Itu cara biar agan berbeda dengan teman lain saat lulus dan melamar kerja.
Deletebanyak pengangguran karena masih banyak SDM yang kompetitif gan.
ReplyDeletekalo saya sih makanya mulai belajar nulis gan salah satunya ya di blog karena dengan menulis otomatis saya rajin membaca gan sehingga dari membaca saya mendapat banyak ilmu baru yang sekiranya berguna untuk mempersiapkan masa depan.
Jujur aja saya takut sama masa depan gan karena merasa belum mempersiapkan dengan baik padahal sudah menginjak level mahasiswa
Ayo dipersiapkan segera gan, dunia kerja dan dunia kuliah berada pada dimensi yang berbeda. Banyak jebolan dunia kuliah yang tertatih-tatih saat masuk ke dunia kerja.
DeleteNice post gan,majuin terus perkembangan blog nya
ReplyDeleteTerima Kasih saran dan kunjungannya gan
DeleteSepakat bahwa pemahaman tentang hobby tidak menghasilkan apa-apa harus segera disingkirkan. Ingat bahwa banyak pengusaha sukses yang memulainya dari Hobby. Tidak ada pekerjaan yang lebih baik selain mengubah hobby menjadi ladang bisnis. Terima kasih sharing nya
ReplyDeletesama-sama penjelasannya, apalagi hobi yang dibayar begitu mengasyikan. Walaupun awalnya terasa sulit dan banyak jalan terjal.
Delete