Sunday, February 25, 2018

Ancaman Disrupsi Pekerjaan Manusia oleh AI

Beberapa hari yang lalu, pikiran saya larut dalam film lama yang ada di folder komputer. Saya ingat tentang film tentang sekuel cerita Terminator. Bagaimana saat robot hasil ciptaan manusia berhasil menginvasi bumi di masa depan yang siap mengancam kehidupan koloni manusia.

Lalu kemudian film lainnya yang menurut saya cukup bisa terjadi di masa depan adalah Transcendence yang bercerita tentang seorang peneliti Will Caster yang berhasil mengupload kesadaran manusia di dalam internet. Sebelum mati, ia berhasil mengupoad seluruh pikirannya ke dalam bentuk digital dan menguasai dunia internet.


Tenang itu semuanya hanya film berteman Science Fiction khas Hollywood yang bisa menghibur waktu senggang Anda. Saat ini banyak ide-ide di film fiksi yang kemudian berhasil diadopsikan. Walaupun saat ini kecerdasan yang sudah diterapkan masih tergolong rendah tapi di masa depan bisa melampaui atau bahkan melebihi intelegensi manusia.
Kecerdasan buatan (AI) seperti robot sepertinya sudah tidak asing lagi di sekitar kita. Bukan hanya berbentuk robot seperti Sophia, robot yang baru saja mendapatkan kewarganegaraan Arab Saudi beberapa waktu lalu. Tetapi semua kecerdasan buatan yang ada di sekitar kita, ia bisa jadi ancaman berbahaya di masa depan.

Kecerdasan buatan yang (mungkin bisa) mengancam hidup manusia
Berbagai film Sciefict menurut saya terlalu ekstrem dalam menayangkan adegan demi adegan. Seperti nasib koloni manusia yang akan terancam karena robot jahat yang ingin menguasai bumi. Akan tetapi mengancam sejumlah pekerjaan sentral para manusia.

Di masa depan akan sangat mudah ditemukan berbagai peran robot dan kecerdasan buatan yang mengganti peran manusia. Manusia menganggap banyak pekerjaan berat yang terlalu riskan dilakukan oleh manusia dan peran robot adalah yang terbaik dan aman.
Tapi di masa depan akan banyak pekerjaan yang harus menghilang karena peran dari robot yang mulai mengambil banyak lini yang mungkin sangat sentral. Misalnya saja bagaimana kalau pengusaha berpikir sepihak dengan aksi mogok yang keterlaluan. Dengan mengganti semua peran tersebut dengan robot, para buruh pasti akan kelabakan.

Robot tidak perlu waktu istirahat, tidak pernah bete dan sangat minim dengan kesalahan. Itu sah-sah saja dilakukan oleh pengusaha karena ia merasa lebih efektif sesuai target yang dimiliki.

Atau para ojek pengkolan yang harus marah kepada ojek online hanya karena lapak mereka diambil. Padahal sang ojek pengkolan bisa melihat sisi teknologi yang mampu memudahkan harkat hidupnya dan tidak mengambil untung secara sepihak.

Kecerdasan buatan melatih manusia untuk punya kemampuan khusus
Beberapa hari yang lalu membaca sebuah penelitian oleh Mckinsey Global Institute yang sering meramalkan peluang pekerjaan di masa depan. Puncaknya mulai terjadi di tahun 2030, saat itu hampir semua pekerjaan sudah dilakukan secara tergantikan oleh teknologi. Bisa saja robot atau model kecerdasan buatan lainnya yang lebih canggih.

Sedikitnya ada sekitar 800 juta pekerjaan yang tergantikan dengan teknologi dengan asumsi penduduk bumi saat itu mencapai 7,8 Milliar. Itu artinya di masa depan ada 30% usia kerja yang pekerjaannya dilakukan oleh robot. Misalnya saja mobil tanpa supir (selfdriving) yang mampu mengantarkan penumpang sesuai tujuan. Pabrik yang dikerjakan oleh robot tanpa perlu istirahat atau bahkan demo kenaikan upah yang bikin pemilik pabrik sakit kepala.

Semua itu bisa saja terjadi di masa depan, pekerjaan yang tidak memiliki keahlian khusus seakan tergantikan secara keseluruhan. Saya pun kembali membawa kita pada masa lalu saat pertama sekali bola lampu mulai berkembang pesat di akhir abad 19.

Di Kota Paris yang terkenal gemerlapnya saat itu ada pekerjaan yang saat ini kita mengeryitkan dahi. Adalah pekerjaan FireLamp atau pemadam lampu yang bekerja memadamkan lampu saat pagi tiba dan menyalakan lampu kala malam di setiap sudut kota. Melelahkan bukan!!, tadi saat itu anak-anak muda Paris menganggap pekerjaan itu sebagai pekerjaan sampingan yang menjanjikan.

Semua itu berubah saat penemuan lampu LED berhasil ditemukan di tahun 50-an. Pekerjaan itu kehilangan saat zaman pun berubah. Manusia berpikir pekerjaan itu terlalu repot dan tidak efisien. Itulah salah satu pekerjaan yang tergantikan oleh zaman dan di masa depan makin banyak pekerjaan serupa yang mengalami nasib yang sama.

Manusia-manusia yang peka membaca perubahan itu sadar, menjadi kreatif dan inovatif adalah sebuah kewajiban yang harus ia kembangkan di era saat ini. Salah satunya terjun menjadi konten kreator, mulai dari menjadi penulis, seniman, videomaker, kurator, editor, dan bidang lainnya. Kecerdasan yang berkembang pesat tak berpengaruh sedikit pun pada bidang mereka.

Kelahiran Blockchain yang pengubah pola pikir di masa depan
Selain perkembangan kecerdasan buatan, kelahiran Blockhain adalah tanda kita sudah berada di gerbang masa depan. Menggeser sistem sentralisasi yang mengekang dan terkesan sudah ketinggalan zaman. Dari situ pula lahir sejumlah para dunia kreatif yang mampu terus menelurkan ide dan gagasan.

Pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan adalah mereka yang bersinggung dengan teknologi dan punya keahlian khusus. Salah satunya adalah menjadi seorang konten kreator yang mampu menghasilkan sejumlah karya.

Berikut ini sejumlah pekerjaan yang tetap bertahan di masa depan punya prospek yang sangat menjanjikan seperti yang diramalkan oleh Mckinsey Global Institute, cekidot:

Ahli teknologi, Di masa depan hampir semua kebutuhan terotomatisasi dengan teknologi dan yang paling banyak dicari adalah pakar teknologi. Perkembangannya yang sangat pesat di dunia digital seakan pakar itu punya prospek menjanjikan di masa depan.
Bagi negara berkembang, kebutuhan akan profesional teknologi sangat dibutuhkan sedangkan di negara maju pertumbuhan tidak cukup besar. Tapi harus diingat, para ahli teknologi akan begitu banyak di masa depan. Jadi dibutuhkan kemampuan untuk bisa bertahan di tengah gencarnya pada ahli IT.

Insinyur, Meningkatnya jumlah hunian dan properti di masa depan akan mendorong jumlah insinyur bertambah. Tak hanya itu saja, mereka yang bergerak di bidang mekanik seperti para enginer masih sangat dibutuhkan. Di negara berkembang kebutuhannya sangat besar khususnya dalam pemerataan pembangunan dan kemajuan di bidang mesin dan kelistrikan.
Bagi para insinyur, lahan yang terbatas dan konsep yang makin futuristik makin membuat insinyur kebanjiran pekerjaan khususnya di negara berkembang. Sedangkan di negara maju nilainya menurun atau bahkan nyaris stagnan.

Ahli medis, Pekerja media masih sangat dibutuhkan di masa depan, peran besarnya tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi. Sejumlah pakar medis malah makin dibutuhkan di masa depan, mulai dari dokter, perawat, farmasi, fisioterapis dan segabainya.
Mengingat di masa depan jumlah pasien yang terus meningkat hingga proses penanganan yang lebih intensif. Peran para tenaga medis cukup krusial dan bertambahnya beragam penyakit jadi alasan pekerja dunia medis tetap dibutuhkan di masa depan.

Pekerja di bidang kreatif, Di masa depan pekerja kreatif makin tumbuh berkembang khususnya kebutuhan akan bidang hiburan dan seni. Ladang ini tetap punya pengaruh besar khususnya di negara berkembang, apalagi sebelumnya masih kurang diapresiasikan.
Pekerjaan ini tidak bisa digantikan oleh zaman atau bahkan kecerdasan buatan sekalipun. Peran inilah yang banyak digandrungi oleh anak-anak masa depan. Sadar akan lahan pekerjaan lainnya yang makin menyempit, jelas menjadi lahan untuk mengembangkan bidang ini. Apalagi di negara berkembang jumlahnya sangat dibutuhkan saat itu.

Pekerja di bidang pendidikan, Kebutuhan akan pendidikan di masa depan masih begitu tinggi termasuk pada tenaga pengajarnya. Masih terbatasnya jumlah pengajar khususnya di negara berkembang jadi dasar bahwa pertumbuhannya akan meningkat tajam di tahun 2030. Belum lagi di masa depan pendidikan jadi akses utama dalam arus perkembangan zaman yang sangat cepat. Prospeknya masih sangat dibutuhkan saat itu.
Hampir semua pekerjaan tadi membutuhkan kemampuan khusus seperi keterampilan menghasilkan karya dan kemampuan mendidik. Pekerjaan yang tidak akan terotomatisasi oleh teknologi pastinya dan tetap dibutuhkan di masa depan.

Itulah pekerjaan yang begitu banyak di masa depan, mungkin Anda bisa mempersiapkannya. Karena jangan bernasib sama dengan orang yang terdahulu yang harus gigit jari saat lahan yang ia kejar kemudian tergantikan oleh teknologi.

Apa yang perlu dipersiapkan di masa depan?
Masa depan memang kejam dan kita tidak tahu apa yang terjadi namun bisa memprediksi apa yang mungkin terjadi. Kita tidak bisa menghalangi masa depan dan teknologi. Pergeseran pekerjaan, saat itulah pendidikan jadi poin penting dikarenakan inilah kesempatan kita melawan ancaman kecerdasan buatan.
Sumber daya yang tangguh dalam setiap perubahan, kemampuan memecahkan masalah dan kreatif dalam kontribusi inovasi menjadi tujuan yang harus diusahakan. Apalagi jurang yang makin jauh dan sumber daya manusia yang makin banyak membuat tantangan semakin besar. Andai kita semua siap, masa depan yang begitu menakutkan jadi sesuatu sangat dinanti.

Bagaimana pendapat Anda, silakan komentarnya di kolom komentar dan semoga menginspirasi.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

ROG Phone 8

Kenalan Blogger

My photo
Blogger & Part Time Writer EDM Observer

Part of EcoBlogger Squad

Part of EcoBlogger Squad