Monday, October 23, 2023

Anak Muda dan Atur Jejak Karbon dari Konsumsi Makanan

 

Kesadaran akan anak muda pada alam sangatlah besar. Mengubah dunia dimulai dari hal kecil dan seberapa banyak anak muda berani berkontribusi di sana. Itulah cara agar dunia bisa diubah secara perlahan-lahan. Faktor yang menjadi alasan mengapa perubahan dimulai dari hal kecil.


Aksi turun tangan yang dilakukan anak muda tentunya sangat bermanfaat. Tinggal bagaimana cara memberikan pengaruh pada masyarakat atas aksinya. Apalagi kini anak muda semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan keberlanjutan.

 

Mereka jelas sudah memahami bahwa tindakan individu dapat memiliki dampak besar pada lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menghemat air, dan mengurangi pemborosan energi. Itu semakin terasa kentara saat ada gerakan sosial yang penggeraknya datang dari anak muda.

 

Media yang digunakan jelas sangat beragam dan paling familiar tentunya sosial media. Memberikan dukungan dan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu lingkungan, seperti deforestasi, perubahan iklim, dan polusi.

 

Tentunya makin terasa saat dari sosial media beralih ke aksi nyata. Misalnya aksi nyata penanaman pohon, membersihkan pantai dari sampah plastik, dan mendukung inisiatif pengelolaan sampah yang lebih baik. Tindakan seperti ini jelas tidak dilakukan sendiri tapi secara kolaborasi, mengajak semua pihak dalam aksi menjaga lingkungan.


Jelas anak muda bisa hanya butuh bagaimana cara mengajak dan meyakinkan mereka. Kekuatan dan ide segarnya malahan mendorong menghasilkan inovasi di masa depan terkait masalah lingkungan. Apakah itu energi terbarukan, pengelolaan sampah cerdas, dan teknologi pertanian berkelanjutan.

 

Semangat orang muda Indonesia dalam menjaga Bumi Indonesia adalah harapan besar untuk masa depan, karena mereka memiliki energi, kreativitas, dan keinginan kuat untuk melindungi keindahan alam dan keanekaragaman hayati negara ini. Dengan upaya bersama dan kolaborasi antar generasi, Indonesia memiliki peluang yang lebih baik untuk menjaga alamnya agar tetap lestari untuk generasi mendatang.

 

Cara menjaga Bumi melalui Bioenergi

Buat yang belum tahu, Bioenergi adalah bentuk energi yang dihasilkan dari bahan organik atau biologis, seperti tanaman, alga, dan mikroorganisme. Energi ini dihasilkan melalui proses biokimia, yang mengubah bahan organik menjadi energi yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menghasilkan listrik, panas, atau bahan bakar.

Contoh paling umumnya yang ditemukan adalah Bioetanol, Biodiesel, Biogas dan tentu saja Biomassa. Meskipun begitu, penggunaan bioenergi dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan berkontribusi pada perubahan iklim.

 

Lalu, apakah benar atau hanya sifatnya sementara?

Bioenergi, seperti bioetanol, biodiesel, dan biogas, sering dianggap sebagai bentuk energi yang lebih bersih daripada energi fosil, seperti minyak bumi dan batubara, karena bahan bakarnya berasal dari sumber alami yang dapat diperbaharui.

Namun, apakah bioenergi dapat dianggap sebagai energi bersih atau tidak tergantung pada sejumlah faktor, termasuk bagaimana bahan bakarnya diproduksi dan digunakan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan misalnya saja emisi karbon yang dihasilkan, jumlah lahan produksi yang digunakan dalam penanaman komoditas bioetanol dan biodiesel.

 

Selain itu faktor berupa persaingan dengan pangan produksi yang mampu menaikkan komoditi menjadi lebih mahal sebelum dijadikan bahan bakar. Faktor keberlanjutan berupa produksi bioenergi tidak dikelola dengan baik, dapat mengarah pada penggunaan berlebihan sumber daya alam dan merusak lingkungan.

 

Sebagai kesimpulan, bioenergi dapat dianggap sebagai energi bersih jika diproduksi dan digunakan dengan benar, dengan memperhatikan dampak lingkungan dan sosialnya. Penting untuk mempertimbangkan seluruh siklus hidup produksi. Bioenergi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat menjadi bagian penting dari solusi energi bersih.

 

Opsi Lanjutan selain Bioenergi: Energi Terbarukan

Selain bioenergi, terdapat beberapa opsi energi bersih dan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak lingkungan dan mengatasi perubahan iklim. Tak ada energi yang sepenuhnya bersih, ada saja prosesnya yang menghasilkan karbon. Tugas kita adalah mencari energi alternatif paling cocok dan murah sesuai kondisi.

 

Opsinya beragam dalam menjaga alam, mulai dari Energi Surya (Solar Power), Energi Angin (Wind Power), Energi Air (Hydropower). Energi Panas Bumi (Geothermal Power), Energi Biogas, Energi Ombak dan Pasang Surut (Ocean Energy) hingga Tenaga Nuklir (Nuclear Power).

Semua sumber energi ini memiliki manfaat dan tantangan tersendiri. Pilihan energi bersih terbaik seringkali tergantung pada lokasi geografis, kebutuhan energi, dan kondisi lokal. Dalam usaha untuk mengatasi perubahan iklim, seringkali pendekatan terbaik adalah menggabungkan beberapa sumber energi yang berbeda untuk menciptakan campuran energi yang berkelanjutan.

 

Selain itu dari kita harus cukup bijak dalam memanfaatkan sumber energi yang didapatkan. Proses dalam menghasilkan sebuah energi tentu sangat berpengaruh pada proses sangat rumit dan mahal. Menghemat energi dan memaksimalkan energi wujud kita peduli pada alam.

 

Apa artinya bila energi yang dihasilkan sangat minim karbon tetapi kita menyia-nyiakan dengan bersifat boros dan membuat energi terbuang percuma dan kembali lagi ke energi fosil yang kotor pada alam. Intinya efisiensi sangat penting.

 

Perjalanan Jejak karbon dari Sebuah Makanan

Jejak karbon dari makanan, juga dikenal sebagai jejak karbon pangan, merujuk pada jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dalam seluruh siklus hidup suatu makanan, dari produksi hingga konsumsi. Ini mencakup emisi yang dihasilkan selama produksi, transportasi, pengolahan, persiapan, dan pembuangan makanan.

 

Makanan yang berbeda memiliki jejak karbon yang berbeda tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis makanan, cara makanan diproduksi, dan jarak yang ditempuh makanan sebelum sampai ke konsumen. Setiap proses tersebut sangat banyak menghasilkan jejak karbon dan kita semua punya kontribusi dalam setiap apa yang kita makan.

Ada beragam faktor yang memengaruhi jejak karbon makanan yang dihasilkan di lingkungan. Mulai dari aktivitas produksi pertanian. Ini melibatkan Jenis tanaman atau hewan yang dibiakkan, metode pertanian, penggunaan pupuk, dan pestisida dapat memengaruhi emisi karbon. Termasuk di dalamnya proses pengolahan makanan, seperti pengemasan dan pengawetan, dapat menghasilkan emisi tambahan.

 

Selanjutnya ada transportasi, tentunya ada jarak yang ditempuh makanan sebelum sampai ke konsumen, metode transportasi (misalnya, truk, kapal, pesawat), dan bahan bakar yang digunakan dalam transportasi berkontribusi pada jejak karbon.

 

Terakhir tentunya adalah pembuangan, pada proses cara makanan dibuang setelah pemakaian dapat memengaruhi jejak karbon. Makanan yang terbuang di tempat pembuangan sampah berkontribusi pada emisi metana, gas rumah kaca yang sangat kuat.

 

Tahapan Menekan Jejak Karbon

Untuk mengurangi jejak karbon makananmu, berikut beberapa tindakan yang dapat dipertimbangkan. Memangnya apa saja sih? Misalnya saja dengan cara makan lebih sedikit daging. Alasannya karena produksi daging cenderung memiliki jejak karbon yang tinggi. Memotong konsumsi daging merah dan menggantinya dengan alternatif nabati dapat membantu mengurangi jejak karbonmu.

 

Pilihan lainnya adalah dengan memilih makanan lokal dan musiman. Makanan yang diproduksi di dekat lokasimu dan dalam musimnya cenderung memiliki jejak karbon yang lebih rendah karena mengurangi transportasi jarak jauh.

Suka memasak di rumah juga bentuk efisiensi. Alasannya bisa meminimalkan pemborosan energi dapat membantu mengurangi jejak karbon. Itu sama dengan mengurangi pemborosan makanan. Membuang makanan yang masih baik berarti pemborosan dalam produksi makanan. Tentunya bahan bakunya berasal dari produk pertanian organik yang berkelanjutan

 

Terakhir tentunya menguruangi penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke transportasi umum atau kendaraan bebas emisi karbon. Cara ini disinyalir mampu mengurangi buangan karbon, tak hanya dari makanan saja tetapi

 

Menjadi Pendukung Pangan Berkelanjutan

Keberlanjutan pangan melibatkan penanganan sejumlah masalah kunci untuk memastikan bahwa praktik produksi, distribusi, dan konsumsi makanan bersifat berkelanjutan secara lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ada sejumlah hal yang masalah kunci dalam pangan sehingga kita bisa memaksimalkan pangan tanpa mengorbankan lingkungan dan jejak karbon.

Sejumlah cara yang dilakukan mulai dari ketahanan pangan. Semisal dengan memastikan bahwa semua individu memiliki akses ke makanan yang cukup, aman, dan bergizi secara konsisten adalah tantangan mendasar. Serta mampu menangani ketahanan pangan melibatkan pemecahan masalah seperti ketersediaan makanan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas.

 

Tak berhenti di situ saja, harus ada survei dampak lingkungan. Semisalnya yang berdampak besar seperti emisi gas rumah kaca, deforestasi, erosi tanah, dan polusi air. Sistem pangan berkelanjutan bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan ini dengan mengadopsi praktik pertanian ramah lingkungan, mengurangi pemborosan makanan, dan mempromosikan perikanan dan akuakultur yang bertanggung jawab.

 

Ada juga proses konservasi keanekaragaman hayati dalam memastikan keragaman genetik pada tanaman dan ternak tetap terjadi. Dibarengi dengan praktik pertanian yang mampu mendorong pertanian organik, agroforestri, dan pertanian regeneratif dapat membantu mengurangi dampak lingkungan negatif dari produksi pangan.

 

Selain itu harus adanya pengelolaan air yang efisien dalam pertanian sangat penting untuk keberlanjutan pangan, mengingat peningkatan kelangkaan air di banyak wilayah. Sistem pangan berkelanjutan memprioritaskan pengelolaan air yang bertanggung jawab, termasuk pengumpulan air hujan dan teknik irigasi yang efisien.

Tentunya ini didukung dengan penelitian dan inovasi. Bertujuan dalam pertanian berkelanjutan, teknologi pangan, dan manajemen rantai pasokan kritikal untuk menemukan solusi baru terhadap tantangan yang terjadi di saat ini. Pangan yang baik tentunya didukung dengan kemampuan teknologi yang mumpuni.

 

Terakhir adalah keadilan pangan yang mampu menangani ketidaksetaraan dalam akses, distribusi, dan keterjangkauan makanan. Caranya adalah dengan pendidikan pangan dan kesadaran konsumen. Dalam memilih makanan yang baik dan tentu barang yang didapatkan terjangkau hingga ke pelosok.

 

Anak Muda dan Tantangan Menjaga Nutrisi

Tak hanya menjaga pangan dan jejak karbon, anak muda kini dihadapkan dengan rendahnya kesadaran nutrisi. Di usia yang sangat muda sudah menghadapi penyakit atau bahkan kebiasaan salah yang menjadi budaya dalam memilih sumber nutrisi.

 

Anak muda sering ali menghadapi tantangan khusus dalam hal nutrisi. Mereka cenderung berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, tetapi juga dihadapkan pada tekanan sosial, kehidupan yang sibuk, dan akses mudah ke makanan cepat saji dan makanan ringan yang kurang sehat.

 

Cara mengatasinya memang beragam dan tentunya jadi tugas kita bersama dalam menjadi nutrisi kita dan keluarga kita. Apa sajakah itu, berikut ulasannya:

 

Pendidikan Nutrisi, Edukasi nutrisi sangat penting. Anak muda perlu memahami prinsip-prinsip dasar nutrisi, seperti makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral), serta dampaknya pada kesehatan.

 

Kontrol Porsi dan Kebutuhan Kalori, Anak muda harus memahami berapa banyak kalori yang mereka butuhkan berdasarkan tingkat aktivitas dan pertumbuhan mereka. Mengendalikan porsi makanan adalah langkah penting untuk menghindari kelebihan kalori.

 

Konsumsi Makanan Bernutrisi, Anak muda perlu fokus pada makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Ini membantu memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

 

Menghindari Makanan Olahan, Makanan olahan sering mengandung banyak gula tambahan, garam, dan lemak trans. Anak muda sebaiknya mencoba untuk membatasi konsumsi makanan olahan ini. Pilihan makanan organik harus diperbanyak khsuusnya kebutuhan energi dan serat.

 

Pentingnya Sarapan dan minum air secukupnya., Anak muda yang sarapan cenderung memiliki tingkat energi dan konsentrasi yang lebih baik. Kebutuhan nutrisi di pagi harinya sudah tercukup serta juga asupan air secukupnya membantu menjaga hidrasi dan mendukung fungsi tubuh yang sehat.

 

Termasuk di dalamnya ada pembatasan minuman bersoda dan minuman manis dan juga mengatur makan di luar yang didentik dengan restoran cepat saji. Cobalah untuk membuat pilihan makanan yang lebih sehat dan membatasi makanan cepat saji.

 

Mengurangi Makanan Ringan tak Sehat, Makanan ringan seperti keripik kentang, permen, dan camilan berlemak tinggi bisa menjadi penyebab kelebihan kalori. Mengganti mereka dengan camilan sehat seperti buah, yogurt rendah lemak, atau kacang-kacangan adalah pilihan yang lebih baik.

 

Perencanaan Makanan, Merencanakan makanan sebelumnya membantu anak muda menghindari makanan cepat saji dan membuat pilihan makanan yang lebih sehat. Membawa bekal ke sekolah atau tempat kerja juga bisa membantu.

 

Aktivitas Fisik dan Atasi Stres, Aktivitas fisik adalah bagian penting dari nutrisi yang sehat. Anak muda perlu terlibat dalam olahraga atau kegiatan fisik lainnya secara teratur untuk mendukung kesehatan mereka. Termasuk juga dalam mengatur stres, anak muda perlu mengembangkan strategi untuk mengatasi stres dan tidak berpaling pada makanan sebagai pelarian.

 

Konsultasi dengan Ahli Gizi, Jika anak muda menghadapi masalah nutrisi yang serius atau memiliki kebutuhan diet tertentu (misalnya, vegetarianisme), berkonsultasi dengan seorang ahli gizi atau dokter adalah langkah bijak.

 

Tentunya dengan memahami tantangan nutrisi yang dihadapi oleh anak muda dan memberikan mereka pendidikan serta dukungan yang tepat adalah kunci untuk membantu mereka menjalani gaya hidup yang sehat dan nutrisi yang baik.

 

Bagaimana Cara Menekan Food Waste?

Menekan pemborosan makanan adalah langkah penting dalam mendukung keberlanjutan pangan dan mengurangi dampak lingkungan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi food waste agar tentunya bisa dalam menekan jejak karbon, cekidot:

Rencanakan Pembelian Makanan dengan Bijak, Buat daftar belanja sebelum pergi ke toko dan tetap berpegang padanya. Belilah hanya makanan yang benar-benar diperlukan dan sesuai dengan kebutuhan keluargamu. Perhatikan tanggal kedaluwarsa dan "tanggal terbaik untuk dikonsumsi."

 

Termasuk misalnya dengan cara memisahkan buah dan sayur yang matang lebih cepat. Tahu mana yang harus dimakan lebih dulu dan mana yang dapat disimpan lebih lama. Hindari meletakkan buah dan sayur bersamaan dengan daging di dalam lemari es.

 

Simpan Makanan dengan Benar, Simpan makanan dalam wadah kedap udara atau bungkus plastik berlapis ganda untuk memperpanjang umur simpannya. Jangan biarkan makanan basah dalam kemasan, gunakan alat penyimpanan yang cocok seperti kotak makanan.

Termasuk dengan cara mengolah makanan yang tepat. Melalui mempelajari cara mengolah makanan yang sudah hampir rusak atau tampilan makanan yang kurang menarik. Kadang-kadang, makanan yang tampak tidak sempurna masih bisa dimakan.

 

Konsumsi Sisa Makanan dengan Bijak, Jadikan kebiasaan memanfaatkan sisa makanan. Sisa makanan bisa diubah menjadi hidangan baru atau dimakan pada waktu lain. Jika memiliki sisa makanan yang tidak bisa dimakan dalam waktu dekat, beku untuk konsumsi nanti.

 

Caranya juga dengan memperhatikan ukuran porsi saat memasak. Pertimbangkan berapa banyak yang kamu butuhkan dan jangan terlalu banyak memasak. Jika memungkinkan, pertimbangkan menggunakan resep yang dapat diubah jumlah porsinya.

 

Donasikan Makanan yang Tidak Digunakan, Jika kamu memiliki makanan berlebih yang masih dalam kondisi baik, pertimbangkan untuk mendonasikannya ke organisasi nirlaba atau panti asuhan setempat. Ini mampu mengedukasi Diri Sendiri dan Keluarga, Ajarkan keluargamu tentang pentingnya mengurangi food waste dan bagaimana melakukannya. Ini dapat menjadi pembelajaran yang berkelanjutan untuk gaya hidup yang berkelanjutan.

 

Mendapatkan Makanan Sehat tapi Eco Friendly

Anda dapat mendapatkan makanan sehat dan ramah lingkungan dengan mengikuti beberapa praktik berikut:

Pilih Makanan yang Bersumber dari Sumber Lokal: Makanan yang diproduksi secara lokal sering memiliki jejak karbon yang lebih rendah karena jarak transportasinya lebih pendek.

 

Kunjungi pasar petani atau toko makanan lokal untuk mendukung produsen lokal dan meminimalkan emisi transportasi. Selain itu bentuk kita dalam menghidupkan pasar dan UMKM selain dari jumlah emisi karbon yang terpangkas.

Mulai dari memilih makanan organik, Makanan organik biasanya ditanam dengan lebih sedikit pestisida dan bahan kimia lainnya, yang mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Makanan organik juga sering lebih sehat karena sedikit berhubungan dengan pestisida.

 

Pilih Makanan dengan Label "Adil": Produk yang memiliki label "Fair Trade" membantu mendukung para petani dan pekerja pertanian di seluruh dunia dengan memastikan upah yang layak dan kondisi kerja yang baik.

 

Selain itu pilihan Makanan Nabati, Diet berbasis tumbuhan, seperti vegetarianisme atau veganisme, cenderung memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah daripada diet berbasis hewan. Mengurangi konsumsi daging dan produk hewani adalah cara yang efektif untuk mendukung keberlanjutan.

Termasuk juga dengan memilih Ikan Berkelanjutan, Ketika membeli ikan, cari tahu tentang praktik penangkapan atau budidaya ikan yang berkelanjutan dan pilih ikan yang masuk dalam kategori "berkelanjutan" di panduan Seafood Watch atau sejenisnya.


Terakhir tentu saja dengan menggunakan Makanan pengganti, kamu dapat mencoba mengganti beberapa bahan makanan dengan alternatif yang lebih berkelanjutan. Misalnya, menggunakan susu nabati sebagai pengganti susu hewani atau menggunakan sumber protein nabati daripada hewani.

 

Dengan memperhatikan sumber makananmu dan memilih produk serta praktik yang lebih berkelanjutan. Kamu dapat mendapatkan makanan yang baik untuk kesehatanmu dan untuk planet ini. Pilihan kamu dapat memberikan dampak positif pada lingkungan dan mendorong perubahan positif dalam industri makanan.

Kesimpulan Akhir

Dalam mengatur jejak karbon dari konsumsi makanan, anak muda memiliki peran penting dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Mulai dari aksi memilih makanan yang berkelanjutan, mempertimbangkan sumber makanan, pemborosan makanan, edukasi hingga teknologi dan inovasi.

 

Selain itu, ada banyak opsi energi yang bisa digunakan dalam menekan buangan karbon, dimulai dari bioenergi hingga renewable energi. Tapi akan sia-sia bila proses pemanfaatannya cenderung boros dan berdampak pada banyaknya energi yang terbuang percuma.

Penting untuk diingat bahwa pengurangan jejak karbon dari konsumsi makanan adalah tanggung jawab bersama. Semua individu, termasuk anak muda, dapat berperan dalam menciptakan perubahan positif dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim.

 

Akhir kata, have a nice day dan semoga postingan ini bermanfaat dan makin banyak konser bebas karbon serupa.

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Kenalan Blogger

My photo
Blogger & Part Time Writer EDM Observer

Part of EcoBlogger Squad

Part of EcoBlogger Squad