Sunday, October 12, 2025

Ginidok, Ketika Suara Dokter Berevolusi Menjadi Data Cerdas

Pada tahun 1800-an awal, ada seorang dokter muda asal prancis bernama Rene Laennec. Ia punya penemuan besar dalam menganalisis pasien kala itu. Dari alat kayu sederhana itu, dunia kedokteran belajar satu hal yakni inovasi besar sering lahir dari kebutuhan sederhana.

 

Nah dari alat sederhana itu ia mendengarkan detak jantung dan suara paru-paru tanpa harus menyentuh pasien. Alat itu kini dikenal dan jadi ciri khas dokter dengan baju putihnya yakni stetoskop. Rasanya simbol ini terus melekat era dengan dokter hingga kini.

Share:

Sunday, October 5, 2025

Bambu, Emas Hijau Untuk Ekonomi Kreatif Khas Indonesia

Sejak awal kemerdekaan Indonesia, bambu jadi simbol perlawanan dan kini bambu berganti sebagai simbol inovasi. Kini perlawanan kembali dimulai, menjadikan bambu sebagai simbol modernisasi dalam berbagai bidang.

 

Seakan sedang membayangkan, bagaimana manusia modern sangat bergantung pada dua hal yakni kayu dan plastik. Kedua komponen yang kini mendapatkan sejumlah polemik, bila plastik mulai dilarang karena buangan limbah yang dihasilkan sedangkan kayu seakan melonjak harganya. Mendapatkan kayu seakan mendapatkan sebongkah permata, ia berharga tapi kita sadar pembalakan hutan untuk mengambil hasil kayu seakan menimbulkan efek karbon.

Share:

Tuesday, September 30, 2025

Sawit 4.0, Langkah Baru Menuju Sawit Hijau dan Berdaulat

Sejak dulu, sawit udah jadi andalan Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, jutaan orang menggantungkan hidup dari industri ini. Nggak cuma soal lapangan kerja, tapi juga pemasok devisa besar buat negara.

 

Tapi ya, di balik kesuksesannya, industri sawit sering banget dapat sorotan tajam dari dunia. Apakah mulai dari isu lingkungan, produktivitas yang stagnan, sampai masalah transparansi rantai pasok. Jadinya citra buruk sawit melekat sekali bahkan hingga kini, nyatanya sawit juga punya peran besar.

Share:

Monday, September 15, 2025

Monyet Ekor Panjang di Aceh, Ketika Hutan dan Manusia Bertemu

Setiap melintas di jalan berliku di pegunungan Geurute seakan disuguhi panorama alam yang memukau. Hamparan hutan lebat berdiri gagah membelah pegunungan, sementara di bawahnya terbentang luasnya Samudra Hindia yang biru berkilau. Perpaduan yang membuat setiap perjalanan ke Pantai Barat Aceh memberikan pengalaman tak terlupakan.

Ada banyak warung-warung berdiri di puncak gunung, mengarah ke lautan luas dan jadi tempat persinggahan banyak orang sembari menikmati panorama dan menyantap kuliner. Ada satu hal yang menarik saat di persinggahan, ada banyak gerombolan Monyet Ekor Panjang yang muncul dari tepi hutan. Mereka mendekat, melompat di antara atap warung, mengintai makanan, hingga merebutnya.

Share:

Friday, September 12, 2025

Menenun Jalan, Menutur Budaya: Aceh dalam Bingkai Transportasi

Ketika terlintas kata transportasi, acapkali pikiran kita terbayangkan akan sebuah ruang singgah, tempat kita menunggu lalu bergerak ke tujuan. Pikiran itu seakan bagaimana bisa segera sampai ke tujuan agar bisa melepas lelah dan bertemu dengan orang tercinta. Tapi dari setiap perjalanan bukan hanya urusan jarak, ini bak ruang yang mampu memantulkan identitas sebuah daerah. Namun kini transportasi mencoba memberikan pandangan baru pada panggung kehidupan, ruang di mana sebuah daerah tercermin dan menggambarkan identitas budaya buat siapa yang ada di sana.

Hingga kini, ruang-ruang transportasi di kota kita masih tampil seadanya, ia hanya sekadar pemberhentian jiwa. Halte yang bisa disinggahi hanya sebatas menunggu bis tiba, terminal hanya ruang singgah saat klakson kendaraan memanggil masuk ke dalam, pelabuhan dan stasiun hanya persimpangan melangkah sembari menunggu antrean panjang nan melelahkan. Belum ada rasa yang hadir, belum ada setiap kisah saat detak jarum jam waktu berangkat tiba. Menunggu memang membosankan, kini bagaimana menghapus bosan itu.

Share:

Kenalan Blogger

My photo
Blogger & Part Time Writer EDM Observer