Dunia digital
aset berkembang sangat selama setahun terakhir, walaupun di akhir tahun ini
sejumlah aset mengalami penurun yang cukup drastis. Tetap saja animo masyarakat
dan mengubah stigma oleh masyarakat membuat digital aset jadi salah satu
investasi menarik di masa depan. Berkat informasi dan edukasi yang diberikan,
banyak pengguna baru yang tertarik berinvestasi di digital aset.
Dunia digital
aset memang cenderung fluktuatif khususnya harga dan banyak regulasi sejumlah
negara yang masih berpikir ulang tentang digital aset. Namun begitu, prospek
yang menjanjikan di masa depan akan jadi peluang besar. Apalagi banyak
perusahaan besar yang tertarik dengan sistem Blockchain dan bahkan mulai
menerapkan mata uang digital sebagai alternatif pembayaran.
Nah.. itulah
yang menjadi alasan saya untuk berbagai istilah-istilah asing yang ada di dunia
digital aset. Ada 10 isilah penting dan nantinya akan yang begitu akrab di dan
akan sering didengar nanti, berikut ini ulasannya:
1.
White Paper
Sebuah dokumen
yang menjabarkan tentang protokol suatu aset digital, segala macam kode,
fungsi, dan semua hal mengenai detail digital aset terkait secara rinci. White Paper ibarat buku pedoman sebelum kita menggunakan sebuah produk.
Ada banyak petunjuk dan cara kerja yang bisa kita jalankan.
Bagi sebuah
digital aset yang baru saja diluncurkan atau lebih dikenal Initial Coin
Offering (ICO). White Paper jadi syarat wajib untuk
meyakinkan pengguna dan investor dalam terjun di dalamnya. Ada semua penjelasan
setiap koin baru yang dilepas sekaligus petunjuk yang bisa dipahami oleh
pengguna.
Ada banyak
bagian penting yang tercantum dengan jelas pada sebuah White Paper dari setiap
pengembang. Setelah setiap koin tersebut dilepas, ia akan bersifat Open Source.
Ada sejumlah poin yang harus ada seperti: Perkenalan, disclaimer, daftar
isi, deskripsi market (masalah yang ingin dipecahkan), deskripsi proyek yang dijalankan,
token (token yang akan didistribusikan), bagaimana dana dikumpulkan, para tim dalam
proyek hingga rencana jangka panjang.
Setelah itu
semua, ada satu hal penting yang jadi dasar penyelesaian yang ada pada White
Paper yaitu: Masalah yang akan diselesaikan, cara bisnis tersebut dalam menyelesaikan
masalah hingga perkembangan ke depan bisnis tersebut. Semuanya terangkum jelas
di dalam White Paper yang bisa diunduh oleh siapa
saja.
Ada kalanya setiap
koin baru harus memiliki White Paper yang menarik khususnya dalam
proses penyajian. Serta singkat dan tidak bertele-tele, karena cara ini mampu
memikat investor atau pengguna baru masuk ke dalam komunitas (ekosistem) yang
kita buat.
White Paper juga harus mencantumkan Roadmap yang jelas sehingga bisa
siapa saja tahu proses peluncuran, jumlah token,
koin hingga rencana jangka panjang. Dari segala persiapan yang ada di atas,
nantinya koin baru akan dipertimbangkan oleh siapa saja sehingga layak masuk
dalam jajaran koin potensial di digital aset. Kini tinggal saatnya kalian
memborongnya.
2.
Bag Holder
Saat mendengar
Bad Holder, para Trader sering menggunakan istilah ini untuk menyimpan aset
digitalnya dan berharap harganya akan terus naik. Pada saat pasar lesu dan
mengalami penurunan dengan banyaknya yang menjual asetnya, para Bag Holder atau
yang akrab dengan kata-kata HODL akan menahan asetnya. Beda dengan para
pengguna kripto lainnya yang melakukan SODL (Sell for Dear Life).
Mereka punya
harapan besar atas yang mereka tahan yaitu nilainya akan merangkak naik di
kemudian hari. Rasa sabar menahan asetnya ini layak diacungi jempol karena bisa
saja saat pasar panik sangat jarang yang menahan asetnya. Rasa sabar tak ayal
sering membuat para Bag Holder akan menuai sukses di kemudian hari.
Ada banyak para
Trader Bag Holder yang tersenyum lebar, itu mulai terbukti saat ini karena
harga digital aset keseluruhan mengalami kenaikan signifikan khususnya digital aset ternama bahkan melonjak sangat tinggi.
Jadi.. kalian siap tidak jadi Bag Holder yang siap menuai sukses karena membeli
saat harga terendah dan menjual saat harga tertinggi.
3.
Fork
Istilah yang
mengacu pada suatu aset digital yang seakan membentuk cabang baru dari kode
yang sudah ada. Fork akan terjadi saat para tim pengembang sepakat bersama
dalam membentuk aplikasi baru atau perubahan sistem programming yang ada
di suatu digital aset.
Beberapa waktu
yang lalu, sejumlah digital aset sempat mengubah Fork-nya atas kesepakatan bersama. Biasanya sistem akan terganggu
sejenak, layaknya maintaince pada jaringan web. Memang setiap perubahan Fork
harus ada kesepakatan panjang dan rumit di dalamnya. Tak jarang Fork berumur
pendek dan mengalami perubahan Fork. Faktornya beragam seperti adanya peretasan,
Bug hingga gangguan pada sistem Blockchain.
Saat ini ada
dua jenis Fork yang sering digunakan dan punya peran masing-masing. Pertama
adalah Hard Fork yang mampu memberikan perubahan yang berpengaruh pada
perangkat lunak yang tervalidasi yang mampu menghasilkan proses validasi dalam
proses melihat blok.
Sudah pasti
Hard Fork yang dihasilkan akan menghasilkan peraturan baru yang terkoneksi
dengan semua Node. Akan tetapi semua Node (komputer tersebut akan menyesuaikan
dengan aturan baru yang sesuai dengan perangkat lunak.
Pada Hard Fork
harus ada harmonisasi antara setiap perangkat lunak, tujuannya agar tidak
terjadi perselisihan atau perpecahan. Bukan hanya itu saja, Hard Fork yang
mengalami gangguan akan sangat rentan termasuk dalam kode tersebut.
Kemudian ada
Soft Fork, punya sifat yang sangat berbanding terbalik dengan konsep Hard Fork.
Setiap perubahan dari setiap blok baru yang tervalidasi oleh setiap perangkat
lunak lama. Nah.. di sini perubahan perangkat lunak tidak berubah seluruhnya. Artinya
bisa menyesuaikan dengan perangkat Node pada jaringan Blockchain tersebut.
4.
Smart
Contract
Sebuah dokumen
yang mengikat perjanjian antara dua belah pihak atau bahkan beberapa pihak
dengan menggunakan perjanjian kontrak digital berbasis Blockchain. Beda dengan
kontrak yang kita lihat saat ini yang umumnya berupa secarik kertas dengan
materai dan dibubuhi tanda tangan dua belah pihak.
Pada Smart
Contract menggunakan beragam kode yang tersusun dengan sangat rapi di jaringan Blockchain.
Teknik ini pertama sekali diperkenalkan oleh Nick Szabo salah seorang profesor kriptografi.
Szabo melahirkan sebuah konsep
desentralisasi yang begitu fleksibel bagi pengguna, salah satunya pengguna
Smart Contract. Sifatnya yang desentralisasi tanpa terikat dengan pihak mana
pun dan segala transaksi akan tercatat dengan jelas di catatan digital.
Beda dengan kontrak bisa yang berada di atas
hitam dan putih, sehingga bisa saja diubah oleh salah seorang pihak yang
membuat kesempatan. Selain itu perjanjian hanya pihak-pihak yang terlibat saja
mengetahui setiap kontrak tersebut sehingga rawan pelanggan. Di Smart Contract
segala perjanjian yang sudah dibuat tidak dapat diubah oleh siapa pun karena
sudah disimpan di jaringan sebagai catatan digital.
Seperti saat ini, peran dari Smart Contract
sangatlah besar. Apalagi dengan berkembang konsep Blockchain. Rasa kepercayaan
adalah harga yang sangat mahal dalam sebuah sistem. Salah satunya sifat manusia
yang sering sekali menyalahgunakan sebuah perjanjian sebuah perjanjian bersama.
Apalagi hal yang bersangkutan dengan transaksi mata uang dengan orang lain.
Misalnya saja pada konsep online shop
atau e-commerce, pembeli mentransfer uangnya untuk membeli barang dagangan si
penjual. Tidak adanya aksi (Hit & Run) dalam transaksi, apakah itu dari
pembeli ataupun penjual. Semua itu berdasarkan rasa percaya pada sistem
tersebut. Sehingga segala aktivitas dan transaksi berhasil dicatat dan tidak
ada penyalahgunaan perjanjian bersama.
Ia punya segudang keunggulan yang sangat cocok
dalam proses automasi ke arah dunia digital. Seperti konsepnya yang mandiri,
rasa kepercayaan diri, kemampuan back up data hingga pastinya
penyimpanan data berbasis database.
5.
Top
Gainer
Aset digital
yang mengalami koreksi atau kenaikan harga paling tinggi dalam kurun waktu
tertentu. Kenaikan ini membuat para pemilik digital aset untung besar dan
membuat permintaan pasar relatif sangat tinggi.
Pada masa Top
Gainer, ada banyak pelanggan yang membeli digital aset. Sehingga berpengaruh
harga dalam rentan waktu dekat. Gejolak ini membuat permintaan meningkat dan
bahkan harga akan naik dengan sangat cepat hingga On The Moon.
Keuntungan terbesar datang buat mereka yang membeli digital aset saat nilai
terendah.
6.
Top
Decrease
Aset digital
yang mengalami koreksi atau penurunan harga paling tinggi dalam kurun waktu
tertentu. Ada banyak faktor dan salah satunya adalah peristiwa Dump yang
berakibat penurunan permintaan dan terjadi penjualan besar-besaran.
Lesunya pasar
digital aset berpengaruh besar pada animo masyarakat, pada masa penurunan ini
ada banyak pihak yang menjualnya dengan alasan mengurangi efek kerugian lebih
besar. Sehingga terjadi kepanikan besar khususnya kerugian buat yang membeli
saat harga tinggi namun malah mengalami Top Decrease.
Ini sangat
wajar terjadi di jagat digital aset, sebaiknya tidak panik atas kelesuan pasar.
Malahan jadi kesempatan besar memborong sejumlah digital aset potensial yang
sedang mengalami penurunan.
7.
Market
Capitalization
Peran pasar
digital aset sangatlah besar, salah satunya adalah Market Capitalization yang
bertujuan memberikan informasi mengenai segala macam nilai aset digital
berdasarkan harga pasar dan jumlah aset yang saat ini beredar. Ada banyak
keterangan yang tertera di dalamnya sehingga para pelanggan bisa tahun
perubahan harga dari harian, setiap jam hingga dalam rentang waktu tertentu.
Adanya kurva
yang dapat diamati para pengguna sebelum memutuskan membeli dan menjual digital
aset yang ia punya. Salah satunya yang paling populer adalah coinmarketcap, ada
banyak harga digital aset yang dibisa dilihat setiap saat dan perubahannya
setiap menitnya.
Saat ini ada
lebih dari 2.000 digital aset yang terdata secara jelas di dalam coinmarketcap.
Pengguna bisa mengetahui rekam jejak setiap digital aset hingga jumlah koin
yang diperdagangkan hingga jumlah totalnya di Market Capitalization.
8.
Agreement
Ledger
Buku besar
pencatatan transaksi yang mengikat lebih dari satu pihak dalam sebuah
perjanjian dan tercatat dalam jaringan Blockchain. Konsepnya menggunakan dasar
dari Smart Contract tanpa adanya kertas, karena semuanya tercatat secara
langsung di dalam sistem Blockchain dalam bentuk kode algoritma unik.
Sifatnya tanpa
paksaan pada dua belah pihak yang terlibat dalam perjanjian. Perjanjiannya akan
terikat dalam Blockchain tanpa ada pihak yang bisa mengubahnya. Sesuai dengan Ledger
pada sistem Blockchain, tidak ada pihak yang mengambil kontrol dan struktur
pengambil keputusan dalam jaringan. Semuanya berdasarkan konsensus yang
ditetapkan.
9.
Testnet
Sebuah jaringan
alternatif yang digunakan oleh para developer ketika melakukan trial
dalam suatu platform yang ada pada Blockchain. Nantinya akan menghasilkan koin
atau token yang tidak memiliki nilai dari proses pengujian.
Khususnya sebagai
percobaan tanpa harus menggunakan hasil jaringan utama yang khawatir dapat
mengganggu atau memutus rantai token utama pada aplikasi terkait. Sebagai
contoh yang pernah menguji Testnet adalah Ethereum, ia menguji sistem jaringan
sekundernya.
Saat itu masih
sangat minim kemampuan para pengembang di Blockchain, cara ini bertujuan
mengajarkan para pemula serta pengembang dalam membuat token baru. Alhasil
Ethereum kala itu berhasil menerbitkan token ERC20 yang bersifat gratis pada
pengguna.
10.
Konsensus
Adalah ketika
mayoritas partisipan jaringan menyetujui validitas suatu transaksi. Adanya konsensus
merupakan salah satu keunggulan dari sistem yang ada pada jaringan Blockchain dan
tidak dimiliki pada konsep serupa. Khususnya dalam proses verifikasi data yang
cepat dan tidak ada pihak yang dicurangi di dalamnya. Para partisipan yang
berada di jaringan Blockchain mencapai kata sepakat atau sebuah validitas
transaksi sehingga dicapai sebuah kesepakatan atau perjanjian akhir.
Saat ini ada
lima konsensus yang digunakan mulai yang paling populer adalah Proof of Work
(PoW), Proof of Stake, Proof of Space, dan terakhir adalah Proof of
Authority. Setiap digital aset menerapkan konsensus masing-masing dalam
implementasi yang terapkan seperti keamanan, kegunaan hingga proses pengukuran.
Itulah sejumlah
istilah penting yang menjadi tolak ukur di dunia digital aset. Ia akan tumbuh
berkembang terus dan akan banyak pesaing besar yang akan meramaikan dunia
digital aset. Akan ada banyak istilah di dunia digital aset yang memberikan
edukasi kita semua.
Semoga postingan ini memberikan pencerahan dan Have a Nice Days
Semoga postingan ini memberikan pencerahan dan Have a Nice Days
0 komentar:
Post a Comment