Monday, February 13, 2023

Ancaman Nyata Robot As a Service

Setiap tahunnya, selalu ada demo buruh. Berbagai tuntutan datang pada perusahaan dan tentunya membuat direksi yang ada di perusahaan pusing dalam memikirkannya. Ada banyak opsi yang bisa digunakan, perusahaan karena aksi buruh yang kerap terjadi membuat operasional pabrik terhenti sehingga tuntutan buruh di dengar.

 

Di satu sisi, ini baik karena SOP perusahaan salah satunya adalah menjamin kesejahteraan pekerja. Namun bila tuntutannya sangat besar dan membuat pemilik usaha tekor, jelas ada opsi lainnya yang dipilih. Salah satunya mencoba mengotomatisasi ke arah robotik.

 

Bagi pemilik usaha yang punya omzet besar menggunakan jasa robot jelas lebih efisien, mahal di awal namun lebih efisien dibandingkan keluhan buruh yang mulai mengada-ngada. Pilihan yang kini sangat menarik datang dari Robot as a Service (RaaS).

 

Yuk Kenalan dengan Robot as a Service

Buat yang belum tahu, Robot as a Service adalah konsep di mana sebuah robot atau sistem robotik disewakan kepada pelanggan sebagai layanan. Dalam model ini, pelanggan membayar biaya sewa robot yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan pendukung lainnya, seperti pemeliharaan dan pembaruan perangkat lunak. 

Tujuan utama dari RaaS adalah memberikan solusi robotik yang terjangkau bagi pelanggan, tanpa memerlukan investasi modal besar untuk membeli perangkat keras atau menangani pengoperasian dan pemeliharaan robot. RaaS biasanya digunakan dalam lingkungan bisnis dan industri, di mana robot digunakan untuk otomatisasi tugas yang berulang, berbahaya, atau memerlukan akurasi tinggi.

 

Bentuk Robot as a Service

Robot as a Service biasanya berupa robot fisik yang dapat dikontrol dan dioperasikan melalui jaringan internet atau cloud. Robot ini dilengkapi dengan berbagai sensor dan perangkat lunak untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh pengguna. Beberapa contoh bentuk robot as a service antara lain:

 

Robot penjelajah, dapat digunakan untuk melakukan pemetaan, pemantauan, dan inspeksi di lingkungan yang berbahaya atau sulit dijangkau manusia.

 

Robot pengiriman, digunakan untuk mengirimkan paket atau barang ke alamat yang ditentukan.

 

Robot telepresensi, digunakan untuk mengontrol robot dari jarak jauh dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar robot melalui layar dan speaker yang terpasang pada robot.

 

Robot pabrik, digunakan untuk memudahkan proses produksi di pabrik, seperti pemrosesan, pengepakan, dan pengiriman barang.

 

Robot asisten, Robot ini dapat membantu pengguna dalam melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menjawab pertanyaan, memainkan musik, dan mengatur jadwal.

Bentuk robot as a service terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan pasar. Jadi jangan heran, akan makin banyak robot lainnya yang lahir sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman di masa depan

 

Cara Kerja Robot as a Service

Robot as a Service beroperasi dengan menyediakan robot yang dikelola dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Berikut adalah tahapan kerja RaaS secara umum:

 

Pelanggan memilih jenis robot yang diinginkan untuk disewa, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka. Robot yang disewakan akan disesuaikan dengan perangkat lunak, aplikasi, atau algoritma yang sesuai dengan tugas yang diinginkan.

 

Robot yang sudah disiapkan akan dipasang dan diintegrasikan ke dalam lingkungan pelanggan, dan penggunaan robot akan dimonitor dan dikendalikan melalui jaringan internet.

 

Biaya sewa RaaS akan tergantung pada durasi sewa dan layanan yang dibutuhkan, seperti pemeliharaan, dukungan teknis, dan pembaruan perangkat lunak.

 

Pelanggan akan dapat mengakses robot secara langsung melalui antarmuka pengguna yang sesuai dengan tugas yang ingin dijalankan.

 

Dalam model RaaS, pelanggan tidak perlu memiliki robot atau infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk mengelola robot. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk fokus pada bisnis inti mereka dan meningkatkan efisiensi operasional dengan menggunakan teknologi robotik tanpa harus mengeluarkan biaya modal yang besar.

 

Cara Pengoperasian Robot as a Service

Untuk menggunakan Robot as a Service harus ada mekanisme yang harus dituruti dengan benar. Terutama sekali agar robot bekerja dengan optimal.

 

Identifikasi kebutuhan dan masalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan robot. Lalu pilih penyedia RaaS yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pilih robot yang tepat untuk kebutuhan mereka. Pengguna harus mempertimbangkan spesifikasi robot seperti jenis robot, kapasitas beban, jangkauan, dan fitur lainnya.

Atur integrasi robot dengan sistem yang ada agar dapat diintegrasikan dengan sistem yang ada di perusahaan mereka. Tak lupa dilakukan training setelah robot siap digunakan, pengguna harus memberikan pelatihan kepada karyawan tentang cara mengoperasikan robot dengan aman dan efektif. Terakhir adalah dengan evaluasi dan pengembangan untuk memaksimalkan manfaat dari penggunaan robot.

 

Hasil dari mengikuti langkah-langkah tersebut, pengguna dapat memanfaatkan potensi besar dari Robot as a Service untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional mereka.

 

Untuk menggunakan Robot as a Service, ada langkah-langkahnya harus diperhatikan di antaranya:

·       Pilih penyedia layanan RaaS yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.

·       Tentukan jenis robot yang akan digunakan dan spesifikasi teknisnya.

·       Pilih paket layanan RaaS yang sesuai dengan kebutuhan, seperti durasi sewa, frekuensi pemakaian, dan jenis layanan tambahan yang diperlukan.

·       Lakukan pendaftaran dan pembayaran sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh penyedia layanan RaaS.

·       Pelajari cara penggunaan robot, seperti cara mengoperasikan, mengontrol, dan memprogramnya.

·       Gunakan robot sesuai dengan kebutuhan dan petunjuk penggunaan yang diberikan oleh penyedia layanan RaaS.

·       Jangan lupa untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan secara teratur agar robot tetap berfungsi dengan baik dan awet.

 Baca Juga: Sophia, Bukti AI Bisa Tandingi Manusia

Perlu diingat bahwa cara menggunakan RaaS dapat bervariasi tergantung pada penyedia layanan dan jenis robot yang digunakan. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan oleh penyedia layanan RaaS.

 

Kendala Terbesar Pengoperasian Robot as a Service

Meskipun Robot as a Service dapat membantu mengurangi biaya dan mempercepat adopsi robotika di berbagai industri, namun ada beberapa kendala yang dapat dihadapi dalam penggunaannya, antara lain:

Ketergantungan pada koneksi internet, Koneksi internet yang lambat atau terputus dapat mengganggu kinerja robot, sehingga mempengaruhi efisiensi operasional dan akurasi data.

 

Keamanan data, Penggunaan RaaS memungkinkan data perusahaan disimpan di server pihak ketiga, yang memerlukan perlindungan data yang tepat dan perjanjian kerahasiaan yang kuat.

 

Integrasi dengan sistem lain, Robot yang disewa harus diintegrasikan dengan sistem dan perangkat lunak lain yang digunakan di perusahaan, seperti ERP, CRM, atau SCM. Tantangan ini dapat memakan waktu dan biaya tambahan.

 

Kontrol dan aksesibilitas, Penggunaan RaaS memerlukan kontrol dan aksesibilitas yang tepat untuk mengelola robot, termasuk pemantauan, penjadwalan, dan pembaruan perangkat lunak. Pelanggan harus memiliki sumber daya yang memadai untuk mengelola robot dan memastikan penggunaan yang efektif.

 

Ketersediaan robot, RaaS hanya tersedia jika robot yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan tersedia di pasar. Jika tidak tersedia, pelanggan harus menunggu atau mempertimbangkan solusi alternatif.

 

Biaya, sewa RaaS dapat menjadi lebih mahal dalam jangka panjang dibandingkan dengan membeli dan mengoperasikan robot secara mandiri. Pelanggan harus mempertimbangkan biaya jangka panjang dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan RaaS.

 

Kendala Terbesar dari Otomatisasi ke Arah Robot

Salah satu kendala terbesar dalam otomatisasi menuju robot adalah potensi penggantian pekerjaan manusia oleh robot. Robot cenderung lebih efisien dan dapat bekerja selama 24 jam, sehingga dapat menggantikan pekerja manusia dalam beberapa tugas. Hal ini dapat berdampak negatif pada tingkat pengangguran dan meningkatkan ketimpangan sosial.

Selain itu, keamanan dan privasi juga menjadi masalah, terutama dalam hal penggunaan robot yang dapat mengakses data pribadi atau informasi sensitif. Oleh karena itu, pengembangan dan penerapan robot harus dilakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan dengan baik dampaknya bagi masyarakat.

 

Peran Manusia saat Era Robot Datang

Meskipun era robot semakin mendekat, manusia tetap memiliki peran penting di dalamnya. Pekerjaan manusia mungkin berubah, namun manusia tetap memiliki kemampuan unik dan kompleks yang tidak dapat digantikan oleh robot, seperti kemampuan untuk berpikir kreatif, beradaptasi dengan situasi yang kompleks, dan memiliki empati.

 Baca Juga: Apa jadinya Bila PNS digantikan oleh Robot?

Manusia dapat berperan sebagai pengawas dan pengontrol robot, serta menciptakan solusi kreatif untuk masalah yang dihadapi oleh robot. Selain itu, manusia juga dapat berperan dalam merancang dan mengembangkan robot. Manusia mempunyai kemampuan untuk memahami kebutuhan pengguna, mempertimbangkan aspek etis dan sosial dalam pengembangan teknologi, dan mengintegrasikan teknologi baru dengan lingkungan dan budaya manusia.

Beberapa penyedia layanan Robot as a Service mulai dari ABB Robotics, Kuka AG, FANUC, Yaskawa Electric Corporation, Universal Robots, Fetch Robotics, Clearpath Robotics, Kollmorgen, dan iRobot.

 

Beberapa konsumen yang sudah menggunakan Robot as a Service antara lain berupa DHL, Amazon, BMW, Coca-Cola, General Electric, PepsiCo, Procter & Gamble, Samsung, dan Toyota. Namun, daftar konsumen RaaS terus berkembang seiring dengan adopsi teknologi RaaS yang semakin luas di berbagai sektor industri.

 

Biaya Operasional dari Robot as a Service dibandingkan Tenaga Manusia

Secara umum, biaya operasional Robot as a Service dapat lebih murah dibandingkan dengan biaya operasional manusia dalam jangka panjang. Namun, biaya awal untuk mengadopsi teknologi RaaS biasanya lebih tinggi daripada mempekerjakan tenaga manusia.

Ketika menggunakan tenaga kerja manusia, biaya yang harus dikeluarkan meliputi gaji, asuransi kesehatan, tunjangan, serta biaya pengembangan dan pelatihan. Sementara itu, biaya operasional RaaS meliputi biaya sewa robot, perawatan, dan perbaikan, serta biaya pemeliharaan dan pengembangan software.

 

Meskipun biaya awal untuk mengadopsi teknologi RaaS dapat lebih tinggi daripada mempekerjakan tenaga manusia, namun dalam jangka panjang, biaya operasional RaaS dapat lebih murah.

 

Selain itu, robot memiliki keuntungan seperti produktivitas yang lebih tinggi, konsistensi dalam kinerja, dan kemampuan untuk bekerja tanpa henti selama 24 jam, 7 hari seminggu, yang dapat membantu menghasilkan keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang.

 

Mungkinkah Robot as a Service Melakukan Kesalahan?

Robot as a Service dapat mengalami error yang bervariasi, tergantung pada jenis robot dan lingkungannya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan, robot-robot saat ini semakin canggih dan mampu mengurangi risiko kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan tugasnya.

 

Namun, beberapa potensi error dari robot as a service yang masih mungkin terjadi antara lain adalah kesalahan dalam pengenalan objek atau situasi, masalah koneksi atau jaringan, dan kerusakan hardware atau software yang dapat menghambat kinerja robot.

 

Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan perawatan yang baik untuk memastikan robot as a service dapat beroperasi dengan baik dan menghindari kemungkinan kesalahan yang dapat berdampak negatif.

 

Proses dalam Perawatan Robot as a Service

Untuk melakukan maintenance Robot as a Service, terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi kerusakan atau masalah yang terjadi pada robot. Setelah itu, dapat dilakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak atau bermasalah.

Untuk maintenance rutin, dapat dilakukan pemeriksaan secara berkala pada bagian-bagian penting dari robot seperti sensor, motor, dan alat pelengkap lainnya. Selain itu, juga perlu dilakukan perawatan pada sistem kontrol dan perangkat lunak untuk memastikan kinerja robot tetap optimal.

 

Pada umumnya, penyedia layanan RaaS akan menyediakan layanan maintenance sebagai bagian dari paket sewa robot. Namun, apabila terdapat kerusakan atau masalah yang tidak tercakup dalam layanan tersebut, maka biaya maintenance tambahan mungkin perlu dikeluarkan.

 

Potensi Robot As a Service di Indonesia

Robot as a Service (RaaS) memiliki potensi besar di Indonesia mengingat potensi pasar yang besar dan beragam di berbagai sektor industri seperti manufaktur, logistik, pertanian, kesehatan, dan sektor publik.

 

Di sektor manufaktur, RaaS dapat membantu produsen dalam mengotomatisasi proses produksi dan meningkatkan efisiensi, kualitas produk, dan keamanan kerja. Di sektor logistik, RaaS dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam pengiriman barang.

 

Di sektor pertanian, RaaS dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian, seperti untuk pengolahan tanah dan pemanenan. Di sektor kesehatan, RaaS dapat membantu dalam perawatan pasien, misalnya untuk merancang dan membuat prototipe alat bantu medis.

 

Selain itu, RaaS juga dapat membantu sektor publik dalam meningkatkan efisiensi pelayanan publik seperti pelayanan perizinan, pengawasan keamanan, dan pengumpulan data. Sehingga dianggap sangat efisien dalam proses pelaksanaannya.

 

Namun, kendala yang dihadapi di Indonesia antara lain rendahnya tingkat literasi teknologi, infrastruktur yang belum memadai, serta biaya investasi yang masih cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta dalam mempromosikan adopsi teknologi RaaS serta meningkatkan literasi teknologi di Indonesia.

 

Semoga memberikan inspirasi bahwa peras Raas sebagai pekerjaan yang butuh repetisi sedangkan manusia berperan dalam berpikir inovatif dalam mengelolaa Raas bekerja dengan optimal. Akhir kata, have a nice days.

Share:

0 komentar:

Post a Comment

ROG Phone 8

Kenalan Blogger

My photo
Blogger & Part Time Writer EDM Observer

Part of EcoBlogger Squad

Part of EcoBlogger Squad